2. Siapkan
kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih
utuh tanpa di sentuh apapun,sambil di ingat-ingat berapa nih dapetnya.
3. Kupas
kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar
dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru dan lupakan sejenak
rencana traktir2nya.
4. Setelah
itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan
gel yang ada pada permukaan kabel itu, jangan terlalu di hayati yaa.
5. Nah ini
dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya
bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka
bisa di bilang gak profesional nantinya.
4. Setelah
selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai
seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga
alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai
itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat,
satu lagi jangan di kupas itu jarimu.
5. Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas.
6. Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas.
7. Setelah
terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya
di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor
nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan
sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber
tidak bisa di tarik lagi.
8. Kemudian
silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah
disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang
menggosok2 nya tidak lama
9. Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya, awas jangan salah teropong.
Seperti kabel lainnya kalau fiber optic patah musti disambung dan nyambungnya harus dari awal, artinya kabel dikupas sampai pada corenya lalu corenya disambung/displice. Ada dua cara splicing/penyambungan yaitu : Mekanical splicing dan Fusion splicing.
Seperti kabel lainnya kalau fiber optic patah musti disambung dan nyambungnya harus dari awal, artinya kabel dikupas sampai pada corenya lalu corenya disambung/displice. Ada dua cara splicing/penyambungan yaitu : Mekanical splicing dan Fusion splicing.
Mecanical
splicing adalah penyambungan secara manual/mekanis dimana kedua ujung
core setelah dikupas/ditelanjangi menggunakan alat penelanjang
(stripper)didempetkan dg kerapatan yg ditentukan lalu dijepit dg alat
sambung standar pabrikan FO.
Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dg alasan FO yg ada sangat pendek hingga tdk memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur/Fusion Splicer tdk ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung.
Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yg tinggi karena betul2 manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.
Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dg alasan FO yg ada sangat pendek hingga tdk memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur/Fusion Splicer tdk ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung.
Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yg tinggi karena betul2 manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.
Fusion
splicing/Peleburan dilakukan dg menggunakan Splicer sudah computerized
sehingga pengerjaannya lebih mudah dan hasil splicingnya relatif lebih
bagus, dan biasanya ukuran lossnya sangat rendah.
Setelah splicing selesai maka core optik disusun didalam sebuah tray dg rapi dan terikat kuat/tidak goyang lalu dimasukkan ke dalam alat sambung kabel yg namanya Clossure. Clossure inilah yg berfungsi buat melindungi core dari gangguan eksternal, jadi ujung kabel satu dg lainnya dijepit kuat di clossure ini, sedangkan core berada di dalamnya dg aman.
Setelah splicing selesai maka core optik disusun didalam sebuah tray dg rapi dan terikat kuat/tidak goyang lalu dimasukkan ke dalam alat sambung kabel yg namanya Clossure. Clossure inilah yg berfungsi buat melindungi core dari gangguan eksternal, jadi ujung kabel satu dg lainnya dijepit kuat di clossure ini, sedangkan core berada di dalamnya dg aman.
Kalau di
liat ada benda warna hitam berbentuk silinder atau yg lain kira2
sepanjang 60 Cm nempel di ujung tiang kabel FO ya itulah Clossure.
Kabel FO bawah tanah juga demikian prosedurnya hanya saja bentuk dan specifikasi clossurenya sedikit beda karena harus lebih tahan lumpur dan air dalam waktu lama.
Kenapa harus memakai clossure segala?, karena FO itu wujudnya sangat kecil/lembut jadi sangat rawan patah sehingga harus betul2 terlindungi dengan kokoh.
Kabel FO bawah tanah juga demikian prosedurnya hanya saja bentuk dan specifikasi clossurenya sedikit beda karena harus lebih tahan lumpur dan air dalam waktu lama.
Kenapa harus memakai clossure segala?, karena FO itu wujudnya sangat kecil/lembut jadi sangat rawan patah sehingga harus betul2 terlindungi dengan kokoh.
YANG SAYA TAHU TENTANG FIBER OPTIC
Standar FO umumnya sama, wujud kabel sebesar diameter kl. 1 inchi baik yang isinya 6 core hingga 96 core (maaf di atas 96 core saya belum pernah liat).
Setiap 6 core dg pewarnaan berbeda buat pengkodean dimasukkan ke dalam tube/loss tube dg warna yg berbeda pula.
Jadi kalau sebuah kabel FO berisi 96 core maka di dalamnya terdapat 16 loss tube yg berisi nasing2 6 core FO. Kalau satu kabel isinya kurang dari 16 loss tube biasanya diganti dengan plastik dg ukuran yg sama dg loss tube yg biasa disebut filler buat memenuhi isi dari diameter kabel.
Standar FO umumnya sama, wujud kabel sebesar diameter kl. 1 inchi baik yang isinya 6 core hingga 96 core (maaf di atas 96 core saya belum pernah liat).
Setiap 6 core dg pewarnaan berbeda buat pengkodean dimasukkan ke dalam tube/loss tube dg warna yg berbeda pula.
Jadi kalau sebuah kabel FO berisi 96 core maka di dalamnya terdapat 16 loss tube yg berisi nasing2 6 core FO. Kalau satu kabel isinya kurang dari 16 loss tube biasanya diganti dengan plastik dg ukuran yg sama dg loss tube yg biasa disebut filler buat memenuhi isi dari diameter kabel.
WARNA SEBAGAI PENGKODEAN
Yang umum dipakai di dunia telekomunikasi warna FO ada 12 warna dengan urut-urutan (dalam bhs. Indonesia)sbb:
1 = B > Biru 7 = M > Merah
2 = O > Orange 8 = H > Hitam
3 = H > Hijau 9 = K > Kuning
4 = C > Coklat 10 = U > Ungu
5 = A > Abu-abu 11 = P > Pink
6 = P > Putih 12 = T > Tosca
2 = O > Orange 8 = H > Hitam
3 = H > Hijau 9 = K > Kuning
4 = C > Coklat 10 = U > Ungu
5 = A > Abu-abu 11 = P > Pink
6 = P > Putih 12 = T > Tosca
Agar mudah diingat/mudah dihafal maka warna kabel FO disingkat menjadi: BOHCAPMHKUPT (BOHCAP eM Ha Ka U Pe Te).
Warna ini bukan hanya berlaku bagi Core saja tetapi Loss Tubenya juga, karena bertujuan utk memudahkan urutan kabel itu sendiri bilamana yg dipakai/disambung lebih dari 1 loss tube.
Biasanya untuk Core pewarnaan diulang setiap 1 s/d 6 (BOHCAP), sedangkan Loss Tube setiap 1 s/d 12 (BOHCAPMHKUPT)
Warna ini bukan hanya berlaku bagi Core saja tetapi Loss Tubenya juga, karena bertujuan utk memudahkan urutan kabel itu sendiri bilamana yg dipakai/disambung lebih dari 1 loss tube.
Biasanya untuk Core pewarnaan diulang setiap 1 s/d 6 (BOHCAP), sedangkan Loss Tube setiap 1 s/d 12 (BOHCAPMHKUPT)
Sebagai contoh sebuah kabel berisi 24 core yang terdiri dari 4 tube (masing2 tube isi 6 Core), maka urutannya adalah :
Core nomor 1 = Core warna Biru, Loss Tube warna Biru, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 7 = Core warna Biru, Loss Tube warna Orange, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 13 = Core warna Biru, Loss Tube warna Hijau, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 19 = Core warna Biru, Loss Tube warna Coklat, core berikutmya urut s/d core warna putih.
Core nomor 1 = Core warna Biru, Loss Tube warna Biru, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 7 = Core warna Biru, Loss Tube warna Orange, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 13 = Core warna Biru, Loss Tube warna Hijau, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 19 = Core warna Biru, Loss Tube warna Coklat, core berikutmya urut s/d core warna putih.
BENDING RADIUS :
Untuk menghindari FO patah akibat tekukan/bending, maka ada ketentuan radius minimum yang diperbolehkan dalam menggulung atau menekuk Kabel FO al :
-Bending radius untuk Kabel minimal 20 kali diameter kabel (kl. 80 Cm).
Untuk menghindari FO patah akibat tekukan/bending, maka ada ketentuan radius minimum yang diperbolehkan dalam menggulung atau menekuk Kabel FO al :
-Bending radius untuk Kabel minimal 20 kali diameter kabel (kl. 80 Cm).
-Bending radius untuk Core minimal 3 Cm
.
.