Keterangan TLS pada Google Chrome |
Secure Socket Layer (SSL) dan Transport
Layer Security (TLS), merupakan kelanjutan dari protokol kriptografi yang menyediakan komunikasi yang aman di Internet.
Gambaran
Protokol ini
menyediakan authentikasi akhir
dan privasi komunikasi di Internet menggunakan cryptography. Dalam penggunaan
umumnya, hanya server yang diauthentikasi (dalam
hal ini, memiliki identitas yang
jelas) selama dari sisi client tetap
tidak terauthentikasi. Authentikasi dari kedua sisi (mutual
authentikasi) memerlukan penyebaran PKI pada client-nya. Protocol
ini mengizinkan aplikasi dari client atau server untuk
berkomunikasi dengan didesain untuk mencegah eavesdropping,
[[tampering]]
dan message forgery.
Baik TLS dan SSL
melibatkan beberapa langkah dasar:
§ Negosiasi dengan ujung
client atau server untuk dukungan algoritma.
§ Enkripsi lalulintas symmetric-cipher-based
Penerapan
Protocol SSL dan TLS
berjalan pada layer dibawah application protocol seperti HTTP, SMTP and NNTP dan di
atas layer TCP transport protocol, yang juga merupakan bagian dari TCP/IP
protocol. Selama SSL dan TLS dapat menambahkan keamanan ke protocol apa saja
yang menggunakan TCP, keduanya terdapat paling sering pada metode akses HTTPS.
HTTPS menyediakan keamanan web-pages untuk aplikasi seperti pada Electronic
commerce. Protocol SSL dan TLS menggunakan cryptography public-key dan
sertifikat publik key untuk memastikan identitas dari pihak yang dimaksud.
Sejalan dengan peningkatan jumlah client dan server yang dapat mendukung TLS
atau SSL alami, dan beberapa masih belum mendukung. Dalam hal ini, pengguna
dari server atau client dapat menggunakan produk standalone-SSL seperti halnya
Stunnel untuk menyediakan enkripsi SSL.
Sejarah dan
pengembangan: Dikembangkan oleh Netscape, SSL versi 3.0 dirilis pada tahun
1996, yang pada akhirnya menjadi dasar pengembangan Transport Layer Security,
sebagai protocol standart IETF. Definisi awal dari TLS muncul pada
RFC,2246 : “The TLS Protocol Version 1.0″. Visa, MaterCard, American
Express dan banyak lagi institusi finansial terkemuka yang memanfaatkan TLS
untuk dukungan commerce melalui internet. Seprti halnya SSL, protocol TLS
beroperasi dalam tata-cara modular. TLS didesain untuk berkembang, dengan
mendukung kemampuan meningkat dan kembali ke kondisi semula dan negosiasi antar
ujung.
Standar
Definisi awal dari TLS
muncul dalam RFC 2246 “The TLS Protocol Version 1.0″ RFC-RFC lain juga
menerangkan lebih lanjut, termasuk:
§ RFC 2712: “Addition
of Kerberos Chiper Suites to Transport Later Security (TLS)” (’Tambahan dari
Kerberos Cipher Suites pada Transport Layer Security’). 40-bit ciphersuite
didefinisikan dalam memo ini muncul hanya untuk tujuan pendokumentasian dari
fakta bahwa kode ciphersuite tersebut telah terdaftar.
§ RFC 2817: “Upgrading
to TLS Within HTTP/1.1" (’Peningkatan TLS dalam HTTP/1.1'), menjelaskan
bagaimana penggunaan mekanisme upgrade dalam HTTP/1.1 untuk menginisialisasi
Transport Layer Security melalui koneksi TCP yang ada. Hal ini mengijinkan
lalulintas HTTP secure dan tidak-secure untuk saling berbagi port “populer”
yang sama (dalam hal ini, http pada 80 dan https pada 443)
§ RFC 2818: “HTTP Over
TLS” (’HTTP melalui TLS’), membedakan laluintas secure dari lalulintas
tidak-secure dengan menggunakan port yang berbeda.
§ RFC 3268: “AES
Ciphersuites for TLS” (’AES Ciphersuite untuk TLS’). Menambahkan ciphersuite
Advanced Encryption Standart (AES) (Standar Enkripsi Lanjut) ke symmetric
cipher sebelumnya, seperti RC2, RC4, International Data Encryption Algorithm
(IDEA) (Algorithma Enkripsi Data Internasional), Data Enryption Standart (DES)
(Standar Enkripsi Data), dan Triple DES.